Fenomena Dicubit Setan Dari Kacamata Medis

Fenomena Dicubit Setan Dari Kacamata Medis - Setelah kemarin membuat artikel mengenai fenomena ketindihan dari kacamata medis, kali ini saya akan membuat artikel yang tentunya tidak kalah menarik dari postingan saya yang kemarin. Masih bertemakan sebuah kejadian ataupun fenomena yang kejadianya dianggap terjadi karena adanya ulah mahkluk asrtral atau kasaranya hantu. Nah kali ini saya akan membahas mengenai fenomena dicubit setan. Sebenarnya fenomena ini pernah saya alami sendiri dimana tiba-tiba saat bangun tidur di bagian tubuh saya terdapat tanda seperti memar yang berbentuk bulat dimana kebetulan waktu itu terdapat pada lengen saya. Waktu saya menceritakan hal ini kepada orang tua saya, mereka berkata kalau memar itu disebut dengan dicubit setan. Saya tidak tahu apakah di daerah lain fenomena ini memiliki sebutan serupa tapi yang jelas fenomena ini menurut saya agak unik. Kalau di pikir logika kok bisa ya tiba-tiba ada bekas memar di tubuh kita padahal kita merasa tidak pernah melakukan hal yang memicu terjadinya memar tersebut. 

Nah walaupun menurut saya memar yang disebut dicubit setan ini tidak terlalu mengganggu tapi akan menarik kalau kita bisa tahu sebenarnya bagaimana sih pandangan medis tentang fenomena dicubit setan ini? Setelah sedikit melakukan penulusuran akhirnya di dapat juga nih pandangan medis mengenai fenomena yang satu ini. Menurut Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, KHOM, ahli penyakit dalam, bahwa dalam dunia medis, bercak biru tanpa sebab ini dikenal dengan nama PURPURA SIMPLEX. Bercak biru seperti memar tersebut merupakan penggumpalan darah akibat pecahnya dinding pembuluh darah. Purpura simplex ini biasanya lebih sering terjadi pada wanida dibandingkan pria dan kemunculanya pun tidak disertai rasa sakit. Biasanya juga purpura simplex ini muncul pada bagian tungkai kaki atau lengan dan tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Fenomena Dicubit Setan Dari Kacamata Medis

Ada penyakit ada pula penyebabnya dong. Nah purpura simplex ini dapat terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu 

  1. Stres dan Kelelahan, Banyak orang yang mengatakan bahwa mengalami bercak biru ini jika sedang stres, terlalu lelah datu karena alergi. 
  2. Efect Obat, Pengaruh obat-obatan ternyata bisa juga loh menyebabkan timbulnya memar atau bercak biru pada kulit, beberapa obat pengencer darah seperti warfrafin, aspirin, clopidogrel, dan prasugrel dapat menginkatkan potensi pendarahan sehingga dapat membentuk bercak biru pada kulit. 
  3. Kekurangan trombosit, salah satu penyebab timbulnya bercak biru pada kulit adalah jumlah dan kondisi sel keping darah atau trombosit yang kurang baik. Trombosit turut berperan dalam proses pembekuan darah. Sel darah yang sangat kecil ini bisa diibaratkan sebagai sumbat yang bertugas menutup setiap kebocoran yang terjadi pada pembulu darah

Setelah kita mengetahui penyebabnya otomatis kita harus tau bagaimana cara mengatasinya. Yang menggembirakan dai ouroura simplex ini adalah kita tidak perlu repot mencari pobat untuk menghilangkan memar tersebut karena memar atau bercak biru ini akan ilang dengan sendirinya.

Fenomena Dicubit Setan Dari Kacamata Medis

Bagaimana apakah menurut kalian fenomena dicubit setan ini memang terjadi karen dicubit setan atau karena penyakit purpura simplex? Kalau menurut saya sih kalau dipikir secara logika sepertinya fenomena dicubit setan itu memang terjadi karena penyakit purpura sumplex akan tetapi sebagai orang Indonesia yang sangat sering dihubungkan sesuatu dengan hal yang mistis fenomena ini memang bisa saja terjadi karena hal-hal diluar nalar. Tapi intinya apa pun penyebabnya fenomena ini bukanlah hal yang berbahaya karena bercak biru yang disebut dengan dicubit setan itu akan hilang dengan sendirinya dan saya harap artikel ini bisa menambah sedikit pengetahuan dan memberi referensi kita semua tentang hal-hal yang sering terjadi di sekitar kita. Terima kasih sudah berkunjung :)  

Subscribe to receive free email updates:

11 Responses to "Fenomena Dicubit Setan Dari Kacamata Medis"

  1. kalaw itu bekas dicakar tapi padahal gak ada orang yang nyakar,.lukanya smpai terbuka lebar

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah kalau bekas luka cakar itu kayaknya udah beda sebab kalau purpura simplex hanya pembekuan darah dan tidak menimbulkan bekas luka

      Hapus
  2. terimakasih banyak juga ya sudah berkunjung, thanks

    BalasHapus
  3. kalau dicubit sama isteri gimana? hehe

    Salam kenal mas Agung Dwi Saputro, blognya sering masuk ke vivalog ya? Alhamdulillah, saya sudah lama gak bisa masuk-masuk terus, entah mengapa? hehe

    Salam hangat dari alizaka.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah kalau itu mah beda cerita mas hehehe, wah ini kebetulan aja kok mas bisa masuk saya aja g nyangka bakalan bisa masuk tapi ya alhamdulilah blognya jadi rame jadinya semangat buat ngeblognya nambah. terima kasih sudah berkunjung mas ane kunjungi balik blognya masnya hehe

      Hapus
  4. Makasi infonya... buat nambah2 pengetahuan :D

    BalasHapus